Kutipan Sastra
Menangkap makna, mencitra indah
Kutipan Sastra
Popular Posts
Sanusi Pane - Puspa Mega
Dengar laguku di tepi pantai Diayun gelombang cinta kalbu Dari kata kuatur rantai Mengebat engkau pada jiwaku Puisi Puspa Mega , meru...
Buya Hamka tentang Adil
"Adil ialah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya dan jangan b...
Widji Thukul: Hanya Ada Satu Kata, LAWAN!
Sebuah puisi penuh perlawanan dari Widji Thukul. Simbol kekuatan tak kenal takut, meskipun tirani lawannya. Sebuah puisi yang menggetar...
Puisi Sapardi - Ketika Jari-jari Bunga Terbuka
ketika jari-jari bunga terbuka mendadak terasa: betapa sengit cinta Kita cahaya bagai kabut, kabut cahaya; di langit. menyisih awan har...
Kahlil Gibran tentang Kematian dan Kehidupan
"Apabila engkau dengan sungguh hati menangkap hakikat kematian, bukalah hatimu selebar-lebarnya untuk wujud kehidupan, sebab kehidupa...
Kutipan HB Jassin Tentang Menggunakan Waktu
Kutipan bijak soal menggunakan waktu dari HB Jassin: " Dan semuanya ada waktunya. Dan bagi manusia yang pandai mempergunakan waktu...
Wiji Thukul Melawan Tirani
Kita semua tentu sudah tahu bagaimana keberanian Wiji Thukul dalam memerangi tirani. Namun jika ada yang belum, maka membaca puisi ini a...
Buya Hamka Tentang Ilmu dan Hidup
"Semakin banyak ilmu semakin lapang hidup, semakin kurang ilmu semakin sempit hidup." Kalimat Hamka yang mengajak kita untuk ter...
Rendra dan Sajak Matahari
Sebuah puisi yang cergas dari WS. Rendra . Bagaimana dia menggabungkan kata matahari dengan diksi-diksi yang menarik seperti wanita miskin...
Puisi Sapardi - Nokturno
Kubiarkan cahaya bintang memilikimu Kubiarkan angin yang pucat dan tak habis-habisnya gelisah, tiba-tiba menjelma isyarat, merebutmu, e...
Sanusi Pane - Puspa Mega
Dengar laguku di tepi pantai
Diayun gelombang cinta kalbu
Dari kata kuatur rantai
Mengebat engkau pada jiwaku
Puisi
Puspa Mega
, merupakan salah satu karya di awal kemunculan
Sanusi Pane
.
<
>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
Sanusi Pane - Puspa Mega
Dengar laguku di tepi pantai Diayun gelombang cinta kalbu Dari kata kuatur rantai Mengebat engkau pada jiwaku Puisi Puspa Mega , meru...
Buya Hamka tentang Adil
"Adil ialah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya dan jangan b...
Widji Thukul: Hanya Ada Satu Kata, LAWAN!
Sebuah puisi penuh perlawanan dari Widji Thukul. Simbol kekuatan tak kenal takut, meskipun tirani lawannya. Sebuah puisi yang menggetar...
Puisi Sapardi - Ketika Jari-jari Bunga Terbuka
ketika jari-jari bunga terbuka mendadak terasa: betapa sengit cinta Kita cahaya bagai kabut, kabut cahaya; di langit. menyisih awan har...
Kahlil Gibran tentang Kematian dan Kehidupan
"Apabila engkau dengan sungguh hati menangkap hakikat kematian, bukalah hatimu selebar-lebarnya untuk wujud kehidupan, sebab kehidupa...
Kutipan HB Jassin Tentang Menggunakan Waktu
Kutipan bijak soal menggunakan waktu dari HB Jassin: " Dan semuanya ada waktunya. Dan bagi manusia yang pandai mempergunakan waktu...
Wiji Thukul Melawan Tirani
Kita semua tentu sudah tahu bagaimana keberanian Wiji Thukul dalam memerangi tirani. Namun jika ada yang belum, maka membaca puisi ini a...
Buya Hamka Tentang Ilmu dan Hidup
"Semakin banyak ilmu semakin lapang hidup, semakin kurang ilmu semakin sempit hidup." Kalimat Hamka yang mengajak kita untuk ter...
Rendra dan Sajak Matahari
Sebuah puisi yang cergas dari WS. Rendra . Bagaimana dia menggabungkan kata matahari dengan diksi-diksi yang menarik seperti wanita miskin...
Puisi Sapardi - Nokturno
Kubiarkan cahaya bintang memilikimu Kubiarkan angin yang pucat dan tak habis-habisnya gelisah, tiba-tiba menjelma isyarat, merebutmu, e...
Labels
Dee
(1)
Donny Dhirgantoro
(1)
Pram
(7)
Sapardi
(6)
kahlil gibran
(14)
Usefull Link
Mesothelioma
The Better Way to Communicate
Sastra dan Bahasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar